Kamis, 29 April 2010

Wisdom from a story V

  • House of 1000 Mirrors

Dahulu kala, disebuah desa kecil yang terpencil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama Rumah 1000 Cermin.

Seekor anjing kecil yang bahagia mengetahui rumah itu dan berniat untuk mengunjunginya. Sesampainya disana, ia melompat dengan ceria, menaiki tangga rumah lalu masu melalui pintu muka. Ia melihat ke dalama rumah, telinganya terangkat tingi, ekornya dikibas-kibas secepat mungkin. Betapa terkejutnya, dalam rumah itu ia melihat 1000 anjing ceria dengan ekor yang dikibas-kibas scepat kibasannya. Ia tersenyum lebar, dan senyumannya segera diasmbut hangat dengan 1000 senyuman lebar yang bersahabat. Ketika meninggalkan rumah itu, ia berkata dalam hati, “Tempat ini sangat mengagumkan! Aku akan mengunjunginya sesering mungkin”

Di desa itu juga, ada seekor anjing kecil lain yang tidak sebahagia anjing pertama. Ia berniat mengunjungi rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah. Kepalanya merunduk randha ketika melihat kedalam rumah. Di dalamnya ia melihat 1000 wajah tak ramah menatapnya. Ia menggeram kepada mereka, dan geramannya dibalas oleh 1000 geraman yang menakutkan. Ia lalu meninggalkan rumah itu dan berkata dalam hati, “Tempat ini sangat mengerikan! Aku takkan pernah mau pergi lagi kesitu”

---------------

Semua wajah didunia ini adalah cermin wajah kita sendiri. Bagaimanakah keadaan wajah orang-orang ang kau temui ?



Sumber : Japanese folktale (Hikmah dari Seberang)



  • Gema Kehidupan

Seorang anak dan ayah berjalan di gunung. Si anak terpeleset dan terluka. Ia menjerit kesakitan, “Aaaaaahhhhh!” Tiba-tiba terdengar suara menirukan dari suatu arah di gunung, “Aaaaaahhhhh!”

Merasa takjub dan penasaran, ia berteriak, “Siapa kau?”

Ia mendapat jawaban, “Siapa kau?”

Ia menjadi marah dengan jawaban itu, lalu ia berteriak keras. “PENGECUT!”

Ia mendapat jawaban, “PENGECUT!”

Si anak menatap ayahnya lalu bertanya, “Apa yang terjadi?”

Ayahnya tersenyum lalu berkata, “Anakku, perhatikanlah” Ia lalu berteriak, “AKU MENYUKAIMU!”

Suara itu berkata, “AKU MENYUKAIMU!”

Ayahnya berteriak lagi, “KAU ADALAH JUARA!”
Suara itu berkata, “KAU ADALAH JUARA!”

Sia anak bingung, tidak mengerti. Ayahnya kemudian menjelaskan, “Orang menyebut suara itu gema. Tapi sesungguhnya demikianlah kehidupan itu. Kehidupan akan memberikan kebali segala yang kau katakana dan lakukan. Kehidupan kita hanyalah refleksi (pantulan) dari perilaku kita. Jika kau menginginkan cinta lebih banyak di dunia ini, maka ciptakanlah lebih banyak cinta dihatimu. Jika kau menginginkan keahlian lebih banyak di teammu, maka tingkatkanlah kealianmu. Pertalian ini berlaku pada semua hal dalam segenap aspek kehidupan. Kehidupan akan memberikan kembali semua hal yang kau berikan padanya.



Sumber : Author Unknown (Hikmah dariSeberang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar